Sabtu, 21 November 2009

KESABARAN

Allah Maha Adil setiap musibah, kesulitan, penderitaan, yang dialami oleh seseorang adalah merupakan lahan amal. Bahkan sebagai kifarat penghapus dosa dan kesalahan. Seseorang yang kena duri kecil ia sabar menghadapinya, kifarat penghapus dosa dan kesalahannya. Suami istri yang dianugerahi putra tunggal satu-satunya hasil proses doa demi doa, tiba-tiba anaknya meninggal dunia. Ayah dan ibunya sabar menghadapinya kifarat penghapus dosa dan kesalahan. Seorang yang sejak lahir ditakdirkan oleh Allah menjadi seorang tuna netra, tidak bisa melihat, ia sabar menghadapinya adalah kifarat penghapus dosa bahkan Nabi mengatakan surga bagiannya. Sebuah penderitaan yang disikapi dengan penuh kesabaran sering-sering. Selain merupakan kifarat penghapus dosa mengandung hikmah, manfaat diluar estimasi nalar kita. Inilah makna pernyataan Allah: “Kadang-kadang kamu membenci sesuatu, padahal sesuatu yang kamu benci justru itu yang akan membahagiakan kamu. Dan kadang-kadang kamu mencintai sesuatu, padahal sesuatu yang kamu cintai justru itu, yang akan mencelakakan kamu. Dalam kaitan hubungan dengan manusia Nabi memberi pesan; kalau kita terlanjur, kita mencintai seseorang, janganlah habis-habisan. Siapa tahu orang yang kita cintai sekarang dimasa akan datang, justru mencelakakan. Dan kalau kita terlanjur, kita membeci seseorang jangan pula berlebih-lebihan. Siapa tahu orang yang kita benci sekarang, dimasa akan datang justru memberikan kenikmatan, kebahagian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar